BHARATANEWS.ID|LEBAK – Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) rencananya melakukan aksi kepada pihak Bulog Malingping terkait bantuan beras kepada KPM PKH (Program Keluarga Harapan), Senin (05/10/20). Namun karena pihak Bulog menerima IMC, maka dilakukan Audiensi yang berjalan lancar dan sesuai Protokol Kesehatan.
Korlap aksi IMC, Galih, dalam audiensi tersebut mempertanyakan sedikitnya tiga materi kepada pihak Bulog dalam kesempatan tersebut.
“Kesatu kami mempertanyakan sumber beras dari mitra Bulog, bagaimana proses uji lab kualitas beras medium, kedua proses distribusi oleh mitra Bulog dalam hal ini transporter seperti keterlambatan pengiriman, dan terakhir benturan kebijakan Kemensos dan kemendag yang berbeda HET,?” ungkapnya dalam audiensi.
Pihak Bulog, yang diwakili oleh ibu Meta, menjelaskan satu persatu pertanyaan dari pihak mahasiswa, dalam kesempatan tanya jawab pun berjalan lancar.
“Sumber beras kita serap dari petani lokal, kalau masalah barang tanggungjawab kami, tetapi jika sudah terkait keterlambatan atau barang sudah diangkut kendaraan ke KPM, itu sepenuhnya tanggung jawab transporter dan dalam pengawasan pihak Kemensos, bukan kami lagi,” jawabnya.
Adapun terkait kebijakan pemerintah yang berbeda, ibu Meta mengaku hanya sebagai pelaksana dibawah yang menjalankan sesuai kehendak Presiden.
“Terkait HET yang berbeda, kebijakan kementerian yang berbeda itu kan dari Peraturan Menteri, sedangkan yang kami laksanakan atas perintah Presiden, sekarang saya tanya, kalau secara aturan lebih tinggi menteri atau Presiden?, kami hanya sebagai pelaksana saja,” jelasnya.
Perlu diketahui, bantuan beras PKH saat ini sedang menjadi sorotan di Kabupaten Lebak, selain di Malingping, beberapa mahasiswa di Lebak dan LSM pun rencananya mengadakan aksi yang sama di tempat berbeda. (Cex)
