Beranda Berita Bau Menyengat Kotoran Kelelawar Resahkan Warga di Sekitar Jalan Bayeh – Malingping

Bau Menyengat Kotoran Kelelawar Resahkan Warga di Sekitar Jalan Bayeh – Malingping

0

BHARATANEWS.ID|LEBAK – Sebuah Gedung bangunan tidak terawat, diisi oleh koloni kelelawar yang menimbulkan bau menyengat dari kotoran kelelawar, sehingga meresahkan dilingkungan warga sekitar juga kepada pengendara yang melewatinya. Gedung yang berdiri tepatnya di Jalan Beyeh Desa Rahong tersebut, selain berdekatan dengan pemukiman warga juga dengan SMPN 01 Malingping dan Koramil 0313/Malingping.

Dr. Fery Fadhilah, seorang warga sekitar yang juga tenaga kesehatan di RSUD Malingping sangat mengkhawatirkan terjadinya gangguan kesehatan lingkungan sekitar. Sebab menurutnya, selain menimbulkan bau menyengat, kotoran kelelawar ini menimbulkan polusi udara yang buruk untuk dihirup dan mengganggu saluran pernafasan.

“Kotoran kelelawar dan bau menyengatnya sangat buruk untuk udara sehingga dapat menggangu pernafasan, selain itu dapat menimbulkan alergi, gatal-gatal dan mata merah,” paparnya.

Dirinya juga mengaku pernah melaporkan gangguan lingkungan ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak tahun lalu, namun terkendala pemilik bangunan yang tidak dapat dihubungi.

“Karena merasa terganggu, tahun lalu sebenarnya saya sudah melaporkan hal ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, namun karena tidak ada nomor kontak person pemiliknya, akhirnya belum ada solusinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Endi Sugandani Kepala SMPN 1 Malingping saat ditemui di ruang kerjanya menyebutkan akibat bau dari kotoran kelelawar aktifitas kegiatan anak-anak sekolah saat belajar menjadi tidak fokus karena harus menahan bau yang pengap. Endi pun menyebut tiap hari anak-anak sekolah terpaksa harus membersihkan kotoran kelelawar di ruangan kelasnya serta membuang anakan kelelawar yang tergeletak di lingkungan sekolah.

“Sangat menggangu konsentrasi aktifitas belajar, karena bau yang menyengat dan tidak jarang kelelawar tersebut masuk ke ruangan yang ada di lingkungan sekolah dengan meninggalkan kotorannya, dan bahkan sering menemukan anakan kelelawar yang tergeletak,” ujar Endi sambil berharap agar hal ini segera bisa diatasi.

Danramil 0313/Malingping Kapten Arm Zainul Arifin, mengaku pihaknya sering mendapat keluhan dari masyarakat agar bangunan tersebut ditutup dan tidak dijadikan tempat bersarangnya kelelawar. Ia sangat menyayangkan sikap ketidakpedulian pemilik bangunan yang tidak memperhatikan kesehatan lingkungan tersebut.

“Setiap hari anggota saya membersihkan kotoran kelelawar, karena kelelawar tersebut sampai masuk ke ruangan dinas saya, malahan tidak jarang pula kita menemukan bangkai kelelawar, yang sudah membusuk, kita pun beberapa kali mengundang pemilik bangunan, namun tidak pernah datang,” tukas Zainul.

Dari informasi yang didapat, sebelumnya gedung tak terawat tersebut digunakan untuk sarang burung walet, namun setelah tidak di isi burung walet, gedung tersebut diisi kelelawar, selain itu diketahui bahwa kotoran kelelawar ini dijual oleh pemilik gedung ke Surabaya untuk kebutuhan pupuk organik. (Cex)

Memberikan Komentar anda