BHARATANEWS.ID|KENDARI – Wacana kehadiran TKA sebanyak 500 orang di sulawesi tenggara, menurut Rumor yang beredar akan terjadi setelah mendapatkan persetujuan dan restu dari gubernur sulawesi tenggara.
Menanggapi hal ini Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Muhammad Alamsyah secara tegas, menyatakan menolak kehadiran tenaga kerja asing (TKA) asal cina di bumi Anoa Sulawesi Tenggara.
“Kami tidak akan segan-segan melakukan aksi demosntrasi sebagai bentuk penolakan terhadap kehadiran TKA di sulawesi tenggara”, kata Muhammad Alamsyah (16/06/2020)
Bukan hanya itu Muhammad Alamsyah, juga mempertanyakan keputusan Gubernur Sultra melalui rapat Forum Kordinasii Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Sulawesi Tenggara. Dalam hal ini untuk menyetujui dan memberikan restu atas kehadiran TKA di Sulawesi Tenggara.
“Kami sebagai masyarakat Sultra kebingungan, bagaimana tidak sebelumnya pak Gubernur pernah menyatakan menolak keras kehadiran TKA di Sultra. Kok sekarang tiba-tiba menyetujui, dan merestui, ada apa?”, ungkapnya.
Wakil Ketua BEM FISIP Muhammad Sabri yang juga putra asli Konawe turut memberikan tanggapannya terkait masuknya TKA di Sulawesi Tenggara.
“Keputusan PEMPROV soal hal ini perlu di tinjau kembali, mengingat masih banyaknya tenaga kerja lokal yang juga punya kemampuan setara dengan tenaga kerja asing”, papar Muhammad Sabri. (Wahyu Pratama).
