BHARATANEWS.ID | KOTA BOGOR – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid At-Thohiriyah Empang Kota Bogor menggelar rapat guna menanggapi isu-isu polemik yang berkembang di masyarakat. DKM Masjid At-Thohiriyah membeberkan polemik tersebut dan menyimpulkan bahwa klaim pengurus DKM yang baru tidak sah, Pada Jumat (19/01/24).
Rapat yang dihadiri para pengurus Masjid At-Thohiriyah dan pihak terkait ini dilakukan untuk menepis isu-isu yang meresahkan masyarakat. Ketua Umum DKM Masjid At-Thohiriyah Empang mengundang para pengurus dalam pertemuan tersebut dan membahas klaim yang dianggap tidak sah.
Menurut Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bogor, Ade Sarmili, klaim pengurus DKM yang baru tidak memiliki dasar hukum yang sah. Ia menyatakan bahwa keberadaan Nazir dan DKM harus melalui mekanisme dan persetujuan dari DMI dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
“Nazir untuk Masjid At-Thohiriyah Empang sampai saat ini belum disahkan, bila ada yang mengaku Nazir itu tidak memiliki SK yang sah,” ujar Ade Sarmili.
Ketua Harian DKM Masjid At-Thohiriyah Empang, Ustadz Rd Muhammad Padmanegara, menegaskan bahwa kepengurusan DKM yang diklaim baru tidak sah. Ia juga meminta klarifikasi dari media yang memberitakan hal tersebut.
“Kita kumpul ini karena adanya rongrongan dari beberapa pihak yang ingin mengganti kepengurusan DKM yang telah disahkan oleh DMI Kota Bogor. Pernyataan itu tidak sah dan hanya sepihak,” ungkap Ustadz Rd Muhammad Padmanegara.
Ia menambahkan bahwa Nazir untuk Masjid At-Thohiriyah Empang belum disahkan, dan hasil Nazir dari KUA tidak sah. Pihak DKM meminta bukti SK sebagai Nazir yang dikeluarkan oleh DMI dan BWI.
Rapat kerja DKM Masjid At-Thohiriyah dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua DMI, Ketua BWI, perwakilan Camat Bogor Selatan, Lurah Empang, Babinsa Kelurahan Empang, dan keturunan wakif untuk Masjid At-Thohiriyah.
