BHARATANEWS.ID | BOGOR – Acara Sosialisasi PT. Star Energi Geothermal yang selesai di selenggarakan di Aula Kecamatan Pamijahan Senin, 21 Juni 2021( 09.00-14.00 WIB) kemarin, menjadi daya tarik dan perbincangan kalangan masyarakat di Kecamatan Pamijahan
Menanggapi hal itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) wilayah Kecamatan Pamijahan, Ryan Ahdiana Sp. menyangkan hal tersebut bisa terjadi, mengingat situasi di tengah menggilanya penyebaran wabah Covid di Wilayah Kabupaten Bogor saat ini sedang meningkat, padahal dirinya sudah mengingatkan kepada Camat Pamijahan selaku Satgas Covid di Wilayahnya, agar pertemuan tatap muka secara langsung tidak dilakukan, cukup melalui media sosial zoom meeting ,hal itu ia jelaskan saat penyampai wawancara melalui telepon seluler kepada redaksi Bharatanews.id
“Dari awal saya sudah menyampaikan baik secara tidak langsung maupun secara langsung ke pak Camat, agar kegiatan ini dilakukan melalui online di zoom meeting saja, sehingga tidak memicu kerumunan seperti tadi, namun tidak direspon oleh pak camat”
Selain itu dirinya menuturkan bahwa sosialisasi dilakukan menjadi hal yang percuma, menurutnya ada kesan ditutup-tutupi antara materi dan data, misalnya dokumen AMDAL, dan lainnya.
“Kita mintanya sebelum sosialisasi dilakukan dokumen AMDAL nya di share dulu aja, nah hasil dari kajian itulah kita sampaikan, mengingat berangkatnya kan dari hasil kajian itu, nah sosialisasi tadi kan jadi nya gak fair”
Lebih lanjut, Ryan berharap agar Pertamina sebagai pengawas bisa lebih jeli dalam melakukan pengawasan dan jangan menutup mata terutama berkaitan dengan CSR (Corporate Social Responsibility), karena sepengetahuannya stakeholder itu belum pernah mengeluarkan CSR ke masyarakat Pamijahan.
“Kita berharap agar pihak pertama selaku pengawas, bisa lebih awas dalam melakukan pengawasannya.Terutama di CSR, Mengingat Star Energi seingat saya belum pernah mengeluarkan CSRnya ke warga Pamijahan, masa pengawas tutup mata” pungkasnya.(Ahmd)
