BHARATANEWS.ID|LEBAK _ Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang merupakan upaya Pemerintah untuk meringankan beban rakyat terdampak Covid-19 dianggap semerawut mekanimenya, sehingga mengalami keterlambatan.
BLT yang seharusnya digelontorkan untuk bulan April-Mei-Juni, hingga hari ini belum dapat tersalurkan kepada penerima diduga dikarenakan data, mekanisme dan peraturan yang berbelit.
Menurut Bucek, warga Lebak Selatan (Baksel) pemerhati kebijakan pemerintah, menuturkan ada tiga kendala utama yang menjadi permasalahan penyaluran BLT.
“Dari yang saya amati, kendala BLT diantaranya ialah data, ada kesimpangsiuran antara DTKS/SIKS-NG, dengan pengajuan para RT, hal ini meliputi input data verval yang belum update. Kedua mekanisme, terutama untuk waktu penyalurannya, seharusnya agar terstruktur diatur waktu penyalurannya, misalnya APBN di minggu pertama, APBD provinsi minggu kedua, Kabupaten, lalu terakhir Dana Desa. Dan terakhir peraturannya, hal ini juga menjadi kendala, karena dianggap banyak pihak bersifat universal, tumpang tindih, hierarki peraturan tidak jelas, sehingga membuat kebingungan,” ujarnya.
Masih kata Bucek, dirinya menyayangkan Bansos Covid-19 dari APBN yang sudah cair Minggu lalu bukan hasil dari pengajuan data terbaru dari RT.
“Saya sedikit menyayangkan BST Covid-19 APBN tahap 1 yang Minggu lalu sudah cair, Pemerintah sepertinya memilih data SIKS-NG waiting list secara random, namun disayangkan yang dipilih ialah yang sudah mempunyai rekening bank pribadi, sehingga menurut saya ini bukan kategori prioritas utama miskin, dan kedua tentunya kuotanya sedikit,” tegasnya. (sandi)
