BHARATANEWS.ID|BANDUNG _ Wabah virus Covid-19 yang justru semakin meluas, membuat pihak Universitas Padjadjaran (UNPAD) mengambil kebijakan perpanjangan kuliah jarak jauh.
Melalui Surat Edaran WR1 No. 751/UN6.WR1/TU/2020 tanggal 23 Maret 2020 dan menindaklanjuti Surat Edaran sebelumnya bernomor 683/UN6.WR1/TU/2020 tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran di program studi, serta merujuk SK Kepala BNPB no. 13.A tahun 2020 tentang perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia, Universitas Padjadjaran memutuskan beberapa kebijakan terkait proses pembelajaran di Semester Genap 2019/2020.
Pertama memperpanjang proses pembelajaran daring/pembelajaran jarak jauh sampai dengan berakhirnya masa Ujian Akhir Semester Genap 2019/2020 atau sampai dengan tanggal 19 Juni 2020.
Ujian Tengah Semester dilaksanakan secara daring/jarak jauh pada tanggal 6 – 10 April 2020, dosen diminta merancang metode penilaian capaian pembelajaran dengan mempertimbangkan kesiapan dosen, kewajaran beban kerja, dan kemudahan akses mahasiswa.
Proses praktikum klinik atau tempat praktik-praktik lainnya yang tidak langsung berhubungan dengan penanganan Covid-19 agar dibatasi dan digantikan dengan model daring atau ditunda hingga keadaan membaik.
Penyelesaian tugas akhir, skripsi, thesis, disertasi didorong untuk menggunakan metode yang dapat memanfaatkan data sekunder atau studi literatur, karena data primer akan sulit didapat dalam situasi seperti ini.
“Universitas Padjadjaran menyediakan beberapa alternatif startegi dan metode pembelajaran, termasuk penyelenggaraan praktikum, ujian, atau sidang yang dapat dilihat di laman live.unpad.ac.id ,” demikian disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Publik UNPAD Dandi Supriandi. (*/Fito)
