BHARATANEWS.ID|TANJUNG REDEB – Para mahasiswa bersama pelajar dan masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia melakukan aksi unjuk rasa ke jalan-jalan dan mendatangi instansi pemerintah dan DPR untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tanpa melibatkan rakyat ketika merumuskan dan menetapkan undang-undang.
Aksi serupa juga sempat digelar oleh para mahasiswa di Berau pada Rabu (27/9) lalu. Aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Berau (AMPB) tersebut menggelar aksi di Pemkab Berau dan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kab. Berau.
Untuk mengantisipasi keterlibatan pelajar seperti yang terjadi di daerah lain, Polres Berau menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan sejumlah kepala sekolah tingkat SLTA di Kabupaten Berau yang dipimpin langsung oleh Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono, S.IK pada Jumat (27/9) pagi.
Pertemuan ini untuk memastikan tidak ada pelajar yang ikut turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa. Pasalnya, para pelajar masih di bawah umur dan dikhawatirkan para pelajar yang maih berusia remaja ini mudah diprovokasi dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu.
Kapolres Berau menyampaikan pihaknya tidak ingin peristiwa perusakan dan anarkis yang terjadi seperti di daerah lain di Indonesia, terjadi juga di Berau. Oleh karena itu, rapat koordinasi ini dilakukan untuk memastikan pihak sekolah membantu mencegah hal itu terjadi.
“Kami ingin menyamakan persepsi (dengan pemangku kepentingan di bidang pendidikan) agar tidak ada anak-anak sekolah yang ikut-ikutan seperti itu (unjuk rasa),” ujar Kapolres. (**/yt)
