BHARATANEWS.ID|PURWAKARTA – Rehab bangunan Sekolah Dasar (SD) di kecamatan Campaka dinilai lambat pencairan akibatkan anak masuk sekolah terganggu kegiatan belajar mengajar sebab ruang kelas masih tahap pengerjaan, sementara siswa terpaksa belajar di Aula Desa.
“Kami melaksanakan pekerjaan rehab bangunan sekolah ini sesuai dengan anggaran Cair sebab kami tidak berani spekulasi pekerjaan tanpa Anggaran yang belum jelas” ungkap Edi Suryadi SPd pengelolaan rehab SDN 1 Cimahi saat dikonfirmasi, Senin (15/7).
Menurutnya, pencairan anggaran sendiri baru satu Minggu kemarin dan kami baru melaksanakan pekerjaan baru tahap awal pembongkaran atap dan pekerjaan tiang pondasi.
“Kami sebagai pelaksana hanya bisa pasrah sebab sejumlah orang tua murid menyayangkan pekerjaan belum selesai sementara kegiatan belajar mengajar sudah dimulai” jelasnya.
Pekerjaan sendiri, lanjutnya, selama 90 hari kalender atau sekitar tiga bulan kelar pekerjaan dan selama itu siswa akan terganggu kegiatan belajar mengajar.
“Yang direhab ini sebanyak tiga ruang kelas, sehingga berdampak pada tiga rombongan belajar (rombel) dan kami tempatkan tiga rombel ini di aula desa yakni untuk kelas 4 dan 5. Sementara tiga ruang kelas yang ada untuk kelas 1, 2, 3 dan 6. Kelas 3 bagian siang setelah kelas 1 bubar” bebernya gamblang.
“Saat ini kita akan kejar pekerjaan lebih cepat dari target untuk memenuhi kebutuhan ruang Kelas bagi siswa. Namun demikian tetap memperhatikan hasil pekerjaan lebih baik agar bangunan lebih tahan lama bermanfaat” tutupnya.
Di Kecamata Campaka sendiri ada tiga Sekolah Dasar yang mendapatkan rehab ruang kelas yakni SDN 1 Cimahi SDN Cisaat dan SDN 2 Cijunti. (mas).
