BHARATANEWS.ID|MAJALENGKA –Infrastruktur jalan, jembatan, rumah – rumah warga dan lahan pertanian di Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka terdampak pergerakan tanah, Senin (8/4/2019).
Kapolres Majalengka AKBP Mariyono membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, pergerakan tanah itu menimpa 3 desa di Kecamatan Lemahsugih yakni Desa Padarek, Desa Kalapadua dan Desa Cigaleuh.
Dikatakannya, terjadinya pergerakan tanah, selain tekstur tanah pegunungan yang labil juga hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut.
Pergerakan tanah di Desa Padarek terjadi kurang lebih 40 Centimeter sampai 50 Centimeter di area jalan poros Desa Padarek menuju Desa Kalapadua, tepatnya sekitar 15 meter sebelum jembatan Cisampora atau kurang lebih 1Km dari Kantor Desa setempat.
Di desa Kalapadua, pergerakan tanah terjadi di Blok Kamis RT 04/01, mengakibatkan 1 Rumah (Semi Permanen/panggung).
” Pergerakan tanah di Desa Kalapadua ini menimpa rumah Ibu Ningrat, kondisinya terancam roboh, posisi rumah menggantung sekitar 1 meter,” ungkap Mariyono kepada media.
Selain itu menurutnya, pergerakan tanah juga terjadi di Blok Senin RT 09/03 tepatnya depan Madrasah Aliyah Al Fajar, Rumah Warga yang bernama Ahdin Kondisi tanah sekitar rumah masih labil 1 Meter dan sudah dilakukan upaya evakuasi.
Sementara area yang terdampak pergerakan tanah di Desa Cigaleuh diantaranya menimpa Jembatan Citinggar atau Sawah Ranca tepatnya di jalan Gang lebar kurang lebih 1 meter serta di Blok lainnya mengakibatkan retaknya rumah warga hingga hampir roboh.
Setelah menerima laporan adanya pergerakan tanah tersebut Jajaran Kepolisian Sektor setempat, mendatangi TKP
dan melakukan Imbauan kepada masyarakat setempat sekaligus melakukan Pendataan Korban.
Pihaknya mengimbau warga untuk mewaspadai datangnya bencana alam, karena akhir-akhir ini intensitas hujan di Kabupaten Majalengka cukup tinggi dan khusus wilayah Majalengka Selatan sebagian besar tanah pegunungan yang tekstur tanahnya labil, jadi jika hujan lebat harus berhati-hati.(Nano)
