Beranda Berita Utama Salah Satu Warga Desa Sukaraja Mengaku Pernah Dibohongi Akan Terima Bantuan Bedah...

Salah Satu Warga Desa Sukaraja Mengaku Pernah Dibohongi Akan Terima Bantuan Bedah Rumah

0

BHARATANEWS.ID|LEBAK _ Salah seorang warga miskin asal Kampung Binglu, Desa Sukaraja, Kecamatan Malimping, mengaku pernah dibohongi akan mendapatkan bantuan program bedah rumah bantuan dari Pemerintah Provinsi Banten, yang akan disalurkan kepadanya.

Uum mamah (50) Tahun, mengaku rumah gubuk yang ditempatinya itu sudah dimasukan kedalam daftar bedah rumah Bantuan dari pemerintah provinsi Banten. Tapi sampai saat ini rumahnya masih gubug dan bantuan tidak ada.

“Dulu rumah saya ini katanya dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah provinsi Banten senilai RP 50 juta, tapi sampai sekarang bantuan tersebut belum juga ada, padahal sebelumnya saya pernah dibawa-bawa untuk menghadiri sosialisasi program bedah rumah tersebut bahkan sempet di bawa ke Bogor menghadiri sosialisasi itu.”Kata Uum.

Uum Mengaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dirinya beserta satu orang anaknya yang masih duduk dibangku Sekolah kelas XI SMKN beserta bapak-bapak Lansia yang dianggap bapak angkatnya itu.

Uum (50 thn) menuturkan, Hanya mengandalkan kebutuhan hidupnya dari upah hasil Uum jualan tempe dan tahu keliling itupun menjualkan punya orang lain. dan biasanya kalau jualan tersebut laku dirinya dan dua anggota keluarganya yang tinggal digubug tersebut baru bisa membeli beras dan bisa makan, Tapi kalau jualannya tidak laku mereka kadang tidak makan.

“Kalau jualan Tempe dan tahu keliling saya laku baru saya dikasih upah, kalau tidak laku mah ya barangnya dikembalikan lagi kepemiliknya dan tidak mendapatkan upah,” katanya.

Selainitu Uum juga harus membiayai kebutuhan satu orang anaknya yang saat ini masih duduk dibangku sekolah SMK, Uum juga mengaku sampai saat ini dirinya belum pernah menikmati yang namanya program bantuan dari pemerintah baik pusat ataupun daerah.

“Sampai sekarang saya belum pernah menikmati bantuan dari pemerintah. Bahkan setiap ada pembagian beras dari pemerintah saya tidak pernah mendapatkannya. saya sering datang ketempat pembagian beras kalau mendengar dari warga bantuan beras sudah turun. Tapi setelah datang ketempat tersebut saya tidak dikasih karena yang dikasih beras batuan tersebut katanya harus memiliki kupon, kalau saya tidak punya kupon terpaksa saya pulang dengan tangan kosong,” pungkasnya. (sandi)

Memberikan Komentar anda