BHARATANEWS.ID|BULELENG _ Monumen Bhuana Kertha merupakan salah satu dari enam monumen perjuangan di Bali Utara, yang hingga kini peringatannya tetap dilaksanakan setiap tanggal 17 Januari bertepatan dengan peringatan HUT LVRI. Peringatan HUT ke-72 Monumen Bhuana Kertha dan HUT ke-63 LVRI, dilaksanakan Jumat (17/1/2020) di depan tugu kemerdekaan di Desa Panji Kecamatan Sukasada.
Bupati Putu Agus Suradnyana seusai apel kepada RRI mengatakan, Pemerintah daerah mengapresiasi Bhuana Kertha yang dibangun sebagai wujud penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan yang berhasil merebut kembali harga diri bangsa.
Bupati menambahkan, untuk pemeliharaan bangunan, khusus ornamen dan struktur bangunan tidak akan diubah namun hanya akan ada penambahan bangunan diluar areal monumen.
“Nilai historis, sejarahnya, menurut saya tidak boleh dihilangkan. Kan banyak kejadian, karena ada bansos hibah banyak, tiba-tiba pura-puranya dibongkar, hilang nilai-nilai sejarahnya, aduh sedih saya,” ucapnya.
Dari enam monumen dan satu Taman Makam Pahlawan, menurut Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Gede Sandhiyasa, tetap dianggarkan untuk biaya pemeliharaan dan menugaskan pegawai untuk merawat bangunan sehingga monumen disamping sebagai bukti sejarah juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
“Tentunya memang tugas kami untuk menjaga, merawat dan memelihara, satu bangunan monumen tugu perjuangan yang ada itu dibawah tanggung jawab kami di Dinas Sosial kemudian juga berkoordinasi dengan ketua dan anggota Legiun Veteran,” jelasnya.
Wakil Ketua LVRI Buleleng, Nyoman Punduh mengatakan saat ini ada lebih kurang 200 veteran terdaftar di LVRI. Keseluruhan LVRI telah menerima tunjangan veteran sesuai klasifikasinya.
“Kondisi secara umur rata-rata telah lanjut usia, namun bila ada kegiatan kenegaraan bagi veteran yang masih sehat diharapkan bisa hadir,” terang Nyoman Punduh.
Dihari yang sama, sore harinya digelar persembahyangan di Pura Republik sebelah barat Monumen Bhuana Kertha. (**/Gs)
