Beranda Berita Utama Sungai di Lovina Bercampur Limbah Berwarna Hitam dan Bau Menyengat

Sungai di Lovina Bercampur Limbah Berwarna Hitam dan Bau Menyengat

0

BHARATANEWS.ID|BULELENG _  Ada ada saja disaat Lovina mengalami penurunan jumlah wisatawan, pelaku wisata yaitu Hotel dan  Restaurant malah membuang limbah cairnya ke sungai.

Pantauan awak media Sabtu (28/12) di pantai Binaria yang kini dikenal dengan nama Lovina, limbah berwarna abu dan kehitaman dengan bau menyengat mengaliri sungai yang berdampingan dengan Dermaga Jetty tersebut. Disamping kumuh bau menyengat timbul hingga wisatawan yang melintas harus menutup hidung

Pembuangan limbah oleh pihak hotel tersebut diduga terjadi unsur kesengajaan, pasalnya hotel tidak memiliki sepiteng untuk menimbun limbahnya

Warga Lovina mulai mengeluhkan dengan kondisi saluran tersebut semakin berbau amis, bahkan media dilapangan Sabtu (28/12) siang saat melihat wisatawan melintas harus tutup hidung. Namun pelaku wisata enggan berkomentar banyak hanya bisa memandang dan takut terjadi kesalah pahaman jika hal tersebut ditegurnya,

“Kami masyarakat kecil hanya bisa melihat kondisi itu, dulu sudah sempat di keruk dan disedot tapi masih ada oknum hotel yang sengaja buang limbah kesuangai jadi sungai yang mestinya bersih harus kumuh dan menjadi pandangan tidak bagus. Kalau kami menegur pasti dikira ada sentimen pribadi,” jelas pelaku wisata yang tak ingin disebut namanya.

Sisi lain pemilik usaha Dive Lovina Ketut Bagiasa menyayangkan pihak hotel yang mestinya ikut menjaga lingkungan yang bersih harus menodai kawasan pariwisata Lovina.

” Kesalahan pihak hotel sengaja membuang limbah Restaurant ke Sungai, pemerintah desa maupun Kabupaten harus tegas terkesan lemah tutup mulut dan pengawasan yang lemah. Saya sangat kecewa sebagai warga Lovina, apa lagi saya pelaku wisata dan besar di kawasan itu, belum lagi pariwisata yang dulu di banggakan kini mengalami keterpurukan. Sekarang lah buktinya pemerintah desa tegas menyikapi masalah Lovina,” sindir Ketut Bagiasa.

Sementara pecinta lingkungan yang sempat dahulu hidup di Lovina I Nyoman Tirtawan pemilik warung Bambu Pemaron sangat menyayangkan kondisi saluran Sungai dengan bau tidak sedap,

“Saya prihatin dengan adanya limbah Restaurant di kawasan wisata Kalibukbuk, dinas DLH Buleleng seharusnya turun tangan jika ada pencemaran sungai-endingnya ke laut. Seharusnya setiap usaha wajib memiliki sistem pengelolaan limbah sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan. Seperti usaha saya milik menggunakan WWG (waste water garden) demi kebersihan dan kelestarian lingkungan Bali,”jelasnya.

Semantara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Ariadi Pribadi dikonfirmasi Minggu (29/12) menjelasakan,” Kemarin kita sudah kordinasi dengan Kades Kalibukbuk dan pengelola wisata Lovina serta kami data hotel-hotel yang ada disana. Kami berikan pembinaan untuk segera mengurus ijin lingkunganya. Dan bagi yang tidak mengantongi ijin.Kalau nantinya terus seperti itu cara membuang Limbah dan tidak dikelola sendiri, kami akan berikan tindakan tegas, katanya.

Selanjutnya Kadis DLH Ariadi Pribadi menjelaskan, Kami akan cek segera kondisi sungai itu karena bukan kami saja yang mempunyai kewenangan karena menyangkut sungai harus kordinasi dengan dinas PU, dinas Pariwisata. Limbah itu segera kami sedot dengan mobil Tanki, kalau kita biarkan seperti itu dan mengalir kelaut dampat lingkunganya akan membahayakan. (gs).

Memberikan Komentar anda