Beranda Nasional Kesulitan Baca ‘Haroa’, Kantor Desa di Muna Disegel Warga

Kesulitan Baca ‘Haroa’, Kantor Desa di Muna Disegel Warga

0

BHARATANEWS.ID|MUNA – Masyarakat di desa Bahutara, Kecamatan Kontu Kowuna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara melakukan penyegelan kantor desa karena kesulitan mencari imam desa alias modhi untuk melakukan ritual baca-baca ‘haroa’.

Puluhan masyarakat menyegel pintu kantor desa dan menempelkan sejumlah tulisan di tembok kantor desa. Setidaknya ada beberapa poin tuntutan masyarakat desa Bahutara.

Pertama, meminta pemerintah kabupaten Muna dalam hal ini Bupati, Rusman Emba mendesak kepala desa memperjelas status pemberhentian dan pengangkatan imam desa setempat.

Kedua, meminta pemerintah desa untuk mencopot ketua BPD yang dinilai tidak pro aktif mengakomodir kepentingan masyarakat.

Masyarakat yang ikut dalam aksi penyegelan kantor desa Bahutara Feri mengatakan, aksi tersebut dilakukan berdasarkan aspirasi masyarakat.

“Sore ini kita segel. karena status modhi di kampung belum jelas, kita kesulitan untuk baca-baca haroa, ” kata Feri saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis 21 Mei 2020.

Kata dia, semenjak imam desa mereka diberhentikan oleh kepala desa beberapa waktu lalu, masyarakat beberapa kali berupaya untuk menyampaikan persoalan ini kepada pemerintah desa. Termasuk melalui forum dialog. Namun kepala desa tidak menanggapi.

“Sudah kita rencanakan untuk adakan pertemuan. Tapi kepala desa dan BPD tidak hadir. Yang diutus hanya perangkat desa sehingga keluhan kita tidak tersalurkan dengan baik,” imbuh Feri.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Plt kepala desa Bahutara Suherlina Siru melalui whatsapp pribadinya enggan memberikan komentar.

Diketaui, baca-baca haroa adalah salah satu tradisi masyarakat di pulau Muna dan pulau Buton untuk menjalin silaturahmi.

Ritual baca-baca haroa ini biasanya dilakukan untuk menyambut hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Idul Adha, maulid, atau syukuran.

Haroa adalah acara berdoa bersama. Doa ini dipimpin oleh seorang imam kampung dan diakhiri dengan kegiatan makan bersama. Haroa dilaksanakan di rumah-rumah warga. Acara ini diikuti oleh semua anggota keluarga, kerabat, dan para tetangga di sekitar rumah.

Para peserta haroa akan duduk melingkar di satu ruangan. Di tengah ruangan diletakkan sebuah talang bundar berukuran besar. Talang ini berisi aneka makanan yang ditata sedemikian rupa dan ditutup dengan tudung saji. (Aris)

Memberikan Komentar anda