BHARATANEWS.ID|KOTA BOGOR — Tidak sampai setahun sesudah diresmikan, tembok sepanjang 15 meter di gedung baru DPRD Kota Bogor sudah ambruk porak-poranda, akibatnya ruangan Paripurna rusak.
Kejadian tersebut juga disampaikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya soal runtuhnya dinding dan atap ruang paripurna gedung DPRD Kota Bogor. Dirinya tak bisa menerima jika alasan porak-porandanya gedung wakil rakyat itu akibat hujan.
“Bogor ini kan kota hujan. Frekuensi hujan, angin dan petir itu seharusnya sudah dihitung. Jadi enggak ada alasan itu karena hujan, karena angin. Ini karena kualitas fisik bangunannya saja yang buruk,” kata Bima Arya saat meninjau kondisi bangunan, Minggu (27/10).
Dijelaskannya juga, bahwa kondisi tersebut sangat membahayakan. Jika dilihat sekilas, ada beberapa pekerjaan yang diduga tidak seharusnya. Struktur, pondasi hingga tiang pancang nampak rapuh atau tidak dikerjaan dengan semestinya.
“Bisa dibayangkan ketika itu terjadi saat ada Sidang Paripurna. Makanya kena angin sedikit ya bisa goyang, bisa ambruk, ke bawah lagi. Kita lihat internitnya tadi tidak ditunjang oleh pilar yang kuat, tanpa penyangga yang kuat,” terangnya di hadapan para awak media.
Selanjutnya Walikota Bogor akan mengecek kembali perencanaan awal pembangunan gedung tersebut.
“Kalau tidak sesuai perencanaan, berarti ada sesuatu di sini. Makanya saya mau lihat apa ada ketidaksesuaian dengan perencanaan atau tidak,” tegasnya.
Terhitung bangunan baru diresmikan, bagian atap ruang gedung paripurna DPRD Kota Bogor ambruk. Reruntuhan tembok dan atapnya pun menimpa meja dan kursi pimpinan dewan.
Tidak ada yang menjadi korban dari ambruknya bangunan tersebut. Namun menurut informasi yang dihimpun, ruang rapat wakil rakyat itu ambruk kemarin sore, Sabtu (26/10) saat hujan mengguyur Kota Bogor.(ry)
