BHARATANEWS.ID|MUNA – Warga Unit Penempatan Transmigrasi (UPT) Labunia Wandiri, melalui Imam Syafii salah satu tokoh yang dituakan, mengaku sangat merindukan rasa kemerdekaan, pasalnya semenjak ditetapkan sebagai kawasan transmigrasi pada tahun 2005 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Muna, hingga saat ini belum juga mendapatkan fasilitas infrastruktur yang layak.
Imam mengatakan, perputaran ekonomi warga wandiri, yang menopang hidup selama ini yaitu dengan menjual hasil tani ke pasar Pure yang berjarak lebih kurang enam Km.
“Kami jalan saja suda sangat susah apalagi naik motor, lawong jalanan itu lebih tepat kalo disebut kubangan lumpur” ucapnya
Tambah imam, sebelumnya warga wandiri sempat bisa tersenyum lebar, setelah mendengar kabar bahwa infrastuktur yang selama ini diimpikan akan digarap pada bulan Juni 2019.
“Ya kami pernah mendengar informasi dari pemerintah, bahwa jalan di Wandiri akan digarap bulan enam tahun ini sepanjang empat Km, tapi tidak tau ada kendala apa, nyatanya sampai sekarang belum ada apa-apa” keluhnya.
Imam menceritakan, dukanya warga wandiri saat menggotong jenazah yang saat itu meninggal di RSUD raha lantaran sakit parah, mobil ambulance yang tidak bisa masuk karna jalanan tidak bisa dilalui, hanya warga wandiri yang tau karna mereka yang merasakan, hidup seolah dalam negara yang belum merdekan, Pancasila pun seolah tidak untuk kami hingga detik ini.
“Kami hanya butuh kepastian dari pemerintah apakah betul akan memperhatikan nasib kami atau tidak, karna besar harapan kami warga wandiri adalah bisa memiliki fasilitas jalan yang layak supaya bisa dilaui kendaraan untuk mempermudah kami menjual hasil bumi” tutup Imam. (Aris)
