Beranda Berita Utama Terlantar dalam Penyakit Kronis: Tiga Warga Kampung Kalibata Kota Bogor Berjuang di...

Terlantar dalam Penyakit Kronis: Tiga Warga Kampung Kalibata Kota Bogor Berjuang di Bawah Bayang-Bayang Keterbatasan

0

BHARATANEWS.ID | KOTA BOGOR – Nasib Mengenaskan Masyarakat Kampung Kalibata, tepatnya di RT001/011 Kelurahan Bantar Jati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, terdapat tiga warga yang telah bertahun-tahun mengidap penyakit kronis dan mengalami keterbatasan dalam beraktivitas.

Keadaan memaksa ini telah mengakibatkan mereka tidak dapat lagi berperan sebagai tulang punggung keluarga, sehingga mereka sangat membutuhkan dukungan dan perhatian dari pemerintah setempat.

Tampak ujang yang sedang berbaring dan didampingi istrinya Rustani

Salah satunya adalah Ujang, yang menderita penyakit kanker prostat. Istrinya, Rustani, memaparkan betapa sulitnya untuk membiayai pengobatan suaminya, terutama biaya cek lab di prodia sebesar Rp1.300.000 per bulan. Karena biaya tersebut tidak dicover oleh BPJS, pengobatan tidak dapat dilanjutkan dan kondisi Ujang semakin memburuk.

‘Ibu yang kepentok biaya nya itu cek lab nya itu sebulan Rp1.300.000 untuk kemo di prodia, itu tanpa dicover BPJS, itu prodia semua rumah sakit mana- mana tidak mengcover, ngejalanin kemonya cuma 4 kali karena kepentok biaya, jadi gak diterusin, jadi sekarang efeknya bapak kena pembengkakan jantung dan struk,” Ujar Rustani.

Lebih lanjut, Rustani berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan bulanan untuk biaya makan dan pengobatan suaminya yang mahal.

“Ibu pengen ada bantuan setiap bulan nya untuk resiko sibapak, buat makan sama vitamin pencegah baktery nya itu yang mahal “harapnya.

Di tempat terpisah, Pepen, seorang penderita pembengkakan lambung, merasa bersyukur karena telah mendapatkan BPJS gratis dari pemerintah. Namun, sebagai tulang punggung keluarga, ia berharap mendapatkan bantuan bulanan untuk mengatasi keterbatasan dalam mencari nafkah.

“saya kan umur udah 52 tahun, keadaan sakit, minimal ada sumbangan perbulan nya, karena saya udah ga bisa kerja lagi, saya tulang punggung keluarga juga, saya juga berterima kasih karena sudah dapat bpjs gratis dari pemerintah,” penuh harapnya.

Tampak kiri Rohim, kanan Pepen

Lain halnya, Rohim, yang mengidap struk, mengharapkan bantuan berupa kursi roda agar suaminya bisa lebih nyaman saat berjemur di halaman. Dengan adanya kursi roda, ia tidak perlu lagi bersusah payah membopong suaminya.

“Harapan nya pengen sembuh, dan ada bentuk bantuan berupa kursi roda untuk berjemur dihalaman, kalau ada kursi roda itu ibu gak begitu repot untuk membopong bapaknya,” Ungkap Istri Rohim.

Sementara itu, Kepala RT setempat, Sunarya, membenarkan kondisi warga tersebut. Ia mengingatkan pentingnya tidak menjual bantuan dari pemerintah, seperti kursi roda, sehingga bisa digunakan kembali oleh warga lain yang membutuhkan.

“Owh iya betul itu, memang kemaren sih dia ngajuin perlu kursi roda, cuman kalau emang dapet jangan buat pribadi kata saya teh, kalau udah gak kepake bisa buat warga yang lain yang sakit juga, jangan sampe dijual” Terang Sunarya.

Dalam situasi yang sulit ini, diharapkan pemerintah setempat dapat memberikan perhatian dan dukungan kepada warga yang mengalami kondisi kesehatan kronis ini. Dengan dukungan yang diberikan, mereka diharapkan bisa lebih ringan menghadapi tantangan dan mendapatkan perawatan yang layak. (Ry, Irpan,Al)

 

 

 

Memberikan Komentar anda