Beranda Sukabumi Pemuda Tewas Di Bacok, XTC Sukabumi Turun Tangan

Pemuda Tewas Di Bacok, XTC Sukabumi Turun Tangan

0

BHARATANEWS.ID | SUKABUMI – Sebuah insiden berdarah seorang pemuda Desa Cikadu sampai tewas di Kampung Jayanti, RT 1/4, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Jumat, (1 Juli 2022).

Sontak kabar tersebut memancing respon Ketua XTC Sukabumi beserta anggotanya ikut serta dalam penangan kasus sampai tuntas demi menanggulangi konflik dan kesalahpahaman lebih besar, pasalnya pelaku eksekusi meninggalkan jejak celurit beserta lambang stiker lebah tertempel pada bagian senjatanya yang dimana logo tersebut sangat identik dengan simbol organisasi mereka.

Bisa kita ketahui saat pihak Polres Sukabumi olah TKP,  jejak darah di tempat mensimulasikan peristiwa hilangnya nyawa seseorang, bahwasannya korban sempat melarikan diri sekitar 200 meter ke arah Kantor Desa Jayanti, namun dikarenakan luka begitu hebat membuat korban berinisial S tewas dalam kondisi bersimbah darah akibat tusukan senjata tajam.

Menurut informasi dari masyarakat sekitar, Jamal mengaku melihat korban serta sekelompok pemuda berlarian mengejar S, dari penuturan saksi mata diduga pelaku pembantai berjumlah lebih dari satu orang.Di waktu berbeda ketua XTC Sukabumi, Faisal Sadega, Menyampaikan rasa empatik dan kepedulian atas duka mendalam yang dirasakan oleh pihak keluarga korban dan seluruh anggota Brigez Sukabumi, serta penjelasan bahwa kasus seperti itu tidak terulang kembali, Selasa, (5 Juli 2022).

” Saya pribadi cukup terpukul karena korban ini mungkin saya tidak kenal cuman menurut pemberitaan atau pembicaraan orang sekitar, korban ini adalah tulang punggung keluarga dengan memiliki 3 orang adik orang tuanya sudah tiada, jujur saya pertama dengar cerita itu nangis karena memang merasakan rasa kehilangan “, kata faisal.

” Saya terus berkordinasi dengan Ketua Dpc Brigez kabupaten sukabumi tentang masalah ini dan saya kooperatif, saya siap apapun yg di butuhkan pihak kepolisian maupun pihak brigez maupun itu pemikiran ataupun juga hal hal lainnya saya slalu siap saya selalu berkordinasi dgn kepolisan dan rekan rekan di brigez, ini adalah kasus yg paling mengerikan ya di kabupaten sukabumi khususnya di pelabuhan ratu, ini kasus yg harus menjadi kasus yg terakhir”, imbuhnya.

Masih dalam keterangannya secara lugas ia menerangkan bahwa harapan dan PR-nya adalah harus membangun Organisasi menjadi kelompok bermanfaat bagi warga Sukabumi guna terciptanya kondusifitas dan saling beriringan dengan lainnya, menjaga kontrol sosial di masyarakat dan di pemerintahan

” semua elemen dari organisasi yang dulunya geng motor berubah menjadi ormas ataupun OKP, itu bisa saling bersinergi untuk menjaga kondusifitas Kamtibnas di wilayah masing-masing di kabupaten sukabumi. Agar kita bisa belajar beriringan, menjadi kontrol sosial di masyarakat agar menjadi kontrol sosial di pemerintahan, kita sebenarnya sudah membangun itu namun kembali lagi anggota kita masih belum teroganisir dengan baik, Itu PR kita”, terangnya

“Dan mungkin nanti setelah muscab insyaAllah harapannya semoga xtc kabupaten sukabumi bisa menjadi parameter untuk geng motor yang berpindah dari geng motor ke OKP atau ormas itu bisa saling bersinergi, bisa saling menjaga satu sama lain”, tutup Sadega. (Als)

Memberikan Komentar anda