Beranda MEDAN Masyarakat Belawan Akan Berlebaran Di Tengah Banjir Rob

Masyarakat Belawan Akan Berlebaran Di Tengah Banjir Rob

0

BHARATANEWS.ID | BELAWAN – Berdasarkan data pihak BMKG, ketinggian air pasang laut mencapai sekitar 2,6 meter akan terjadi pada tanggal 02 mei yang akan datang.

Masyarakat kota pelabuhan Belawan dan beberapa sudut kecamatan yang ada di medan utara saat ini, di asumsikan akan merayakan idul fitri diiringi banjir rob.

“Banjir Rob” yang sudah bilangan tahun dirasakan masyarakat belawan sangat mengganggu suasana keceriaan bersilaturahmi di hari idul fitri. Seperti tahun Silam, Akibat air pasang laut yang masuk membanjiri ruang tamu hingga dapur, membuat antusias warga menurun untuk memperindah dan mempercantik rumah menjelang lebaran Idul fitri.

Hal ini mendapat tanggapan serius dari organisasi ke masyarakatan forum anak Belawan Bersatu (FABB) yang selalu konsisten menyikapi bencana berkelanjutan “banjir rob” di daerah pesisir di kota Medan.

Menurut Ketua Umum FABB, R. Khairil Chaniago, “Pemerintah kota Medan sepertinya tidak serius menanggapi persoalan banjir rob yang menimpa warga kota Belawan dan pesisir utara kota medan lainnya. Hal ini mengindikasikan perhatian pejabat Daerah sangat lemah, kehadiran mereka hanya meninggalkan jejak jejak digital tanpa wujud pembangunan fundamental”. ungkap Khairil kepada awak media. jumat (29/04/2022).

“Sungguh sebuah ironi berkepanjangan, Pemko Medan dan Pemprop Sumut yang hanya bisa berwacana dan mengumbar janji dari tahun ke tahun untuk menata kota kecil yang menyumbang Devisa cukup besar bagi negri ini, lebih tepatnya kota Belawan hanya dijadikan ajang seremonial yang bersifat Bluffing media namun minim esensi. ” cetus Khairil.

Lebih lanjut Khairil menjelaskan bahwa sebenarnya banyak solusi untuk menyelamatkan kota Belawan dari Banjir Rob yang siklusnya semakin sering terjadi. Salah satunya dengan program pendek, yaitu melakukan pengerukan endapan material pasir dan lumpur di beberapa titik alur dan muara sungai yang ada disekitar pesisir utara medan. Kemudian menata dan membangun dreinase atau di pemukiman warga yang terkoneksi dengan laut. “Kedua solusi ini menurut perhitungan tidak begitu besar membutuhkan anggaran”.

“Jadi jangan masyarakat Kota Belawan terus diiming-imingi dengan janji tetapi tanpa realisasi, ini sama halnya dengan penipuan publik,โ€ ketusnya lagi.

Janji-janji yang tidak ditepati ibarat hinaan bagi kami. Banjir rob memiliki sifat merusak, baik terhadap infrastuktur maupun kesehatan masyarakat setempat, bibit penyakit mengancam masyarakat pesisir utara Kota Medan akibat limbah dari beberapa pabrik yang dibuang ke laut bercampur dengan air pasang yang masuk ke dalam rumah warga,โ€ katanya.

โ€œWarga Kota Belawan dan pesisir Medan Utara saat ini masuk ke dalam fase krisis kesehatan karena lingkungan yang kurang streril dampak dari banjir rob. Untuk itu kami membutuhkan political will dari Pemko Medan untuk sesegera mungkin mengatasi hal ini, mari kita berkolaborasi untuk hal yang fundamental dan bukan sebatas seremonial, atau kami harus berembuk bersama masyarakat Medan Utara yang lain untuk mengajukan opsi pemekaran daerah agar kami punya kewenangan untuk menata dan memperbaiki kondisi daerah kami,โ€ tutup Khairil

Disisi lain, padahal beberapa saat yang lalu Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi, bersama Gubernur Sumatera utara (GUBSU) H. Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, melakukan kunjungan kerja di Daerah pesisir kota belawan yang tertimpa musibah “banjir rob” pada Sabtu 16 April 2022 di kampung Kurnia Link (8), Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara

Seperti halnya dikutip dari media online Radarindo,ย  Menko PMK berjanji, nantinya akan dibangun tanggul-tanggul yang terdampak banjir Rob/bertahap dan rumah-rumah warga yang tidak layak huni akan dibangun menjadi layak huni.(um)

Memberikan Komentar anda