Beranda Bogor Kisah Pilu Badut Penari Lampu Merah Jambu Dua

Kisah Pilu Badut Penari Lampu Merah Jambu Dua

0

BHARATANEWS.ID | BOGOR – tak ada habisnya awak Media Bharata News mengorek kisah perjalanan hidup anak anak muda dari berbagai kalangan, Kali ini sosok badut penari yang menjadi sorotan di sekitaran perempatan lampu merah Wr. Jambu, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor.

Dengan segala kepadatan aktifitas lalu lintasnya, dan sebagai titik sentral strategis jalur perlintasan dari berbagai wilayah. Tentunya tentunya awak media bharatanews.id  akan menelisik  salah satu sosok nyentrik yang selalu mengiringi di kala melintasi tempat tersebut. Sehingga tentunya kehadiran sosok badut penari ini sudah tidak asing lagi.

Arva, nama sosok pemuda yang selama ini bergelut mengais pundi-pundi rejeki sembari mencari pengalaman kualitas hidup. Dari perjalanan hidup yang ia lalui, di tepian lampu merah itu, dirinya acap kali menyaksikan fenomena hiruk pikuk manusia diantaranya aksi-aksi solidaritas yang dilakukan para Mahasiswa yang hendak melakukan upaya aksi sosial dalam penggalangan dana donasi untuk korban-korban bencana alam, para pengamen-pengamen kreatif jalanan, hingga segerombolan geng motor yang sering melintas dikala tengah malam sambil membawa senjata tajam.

Hal itu sudah menjadi pemandangan biasa baginya, padahal bagi layaknya masyarakat umum pastinya bukanlah hal yang lumrah, tetapi mungkin karena kurangnya perhatian dan tindakan tegas dari Pemerintah Kota (Pemkot) serta Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap para kelompok geng motor, ujar Arva dengan penuh harapan baik.

Badut yang akrab dengan sapaan Acong, tak menyianyiakan potensinya dalam dunia profesi perbadutan, acong yang kini telah bisa menyewakan perlengkapan badut bagi para pendatang baru untuk sama-sama mencari rejeki di lampu merah.

Salah satunya, Alif teman seperjuangan acong, meski digolongkan pendatang baru dalam dunia badut, dirinya saat ini bisa meraih keuntungan dengan rata-rata 100 ribu hingga 250 ribu rupiah

“kalo bener bener kerjanya dari pagi sampai malam, ya bisa lah 100 sampe 250 ribu mah” Tutur Alif sembari bergoyang girang.

Tak hanya Profesi Badut, Upaya Sukses dengan Berbagai Peluang Terbuka Lebar

Arva alias Acong ternyata tidak bertahan dengan satu profesi, dengan semangat juang tinggi, ia juga tengah menggarap penghasilan lebih menjadi pedagang sempol yang bisa kita temui di depan SMP PGRI 6 setiap pagi hingga sore.

Sekedar isi perut, kata dia, “menjadi badut hanya meringankan beban orang tua, dengan besar harapan dari penghasilan bisa menjadi pengusaha muda yang membanggakan orang tuanya” Lugas harap Arva.

Mungkin dari kutipan yang bisa kita ambil dari seorang badut ini, memang sangat tidak bisa kita memandang sebelah mata dalam perjalanan kehidupan anak-anak jalanan. Bisa kita ambil contoh banyaknya kalangan-kalangan pemuda berpendidikan, mempunyai jabatan tinggi, hidup mewah tapi bila ujung-ujungnya malah terjerat narkoba, kan sangat di sayangkan apalagi banyak juga bisa kita temukan anak-anak muda yang tidak memikirkan kelangsungan hidup masa depannya. Semoga sosok badut ini menjadi salah satu contoh edukasi buat bagi kaum milenial, yang masih muda harus bergerak melakukan perubahan !, kalo bukan kita siapa lagi, (ALS).

 

 

Memberikan Komentar anda