Beranda Berita Geger Perahu Terbalik, ini Sejarah Wisata Bendungan Cikoncang

Geger Perahu Terbalik, ini Sejarah Wisata Bendungan Cikoncang

0
BHARATANEWS.ID|LEBAK – Kecelakaan perahu terbalik di Wisata Danau Cikoncang yang menyebabkan meninggalnya 3 wisatawan asal Pandeglang membuat geger warga Lebak -Pandeglang.
Dari sisi asal-muasal bangunan bendungan Cikoncang, ternyata tempat kejadian perahu terbalik berdekatan dengan lokasi yang dahulunya merupakan kuburan warga.
Maka dari itu Reporter Bharata News mencoba menggali dari beberapa narasumber yang mengetahui asal-muasal Bendungan Cikoncang.
Syahrosi selaku warga Desa Katapang menceritakan, dahulu sebelum dibangun bendungan Cikoncang, dan banyak kampung yang terendam, termasuk pepohonan, dan kuburan warga.
“Di bendungan Cikoncang dulu banyak kampung dan pepohonan yang terendam, termasuk kuburan yang terendam di antaranya salah satu dekat kejadian laka perahu, yaitu kuburan yang ada di Sobong atau Sanghyang, tetapi sebelum dibangun bendungan. Dan jasad-jasad yang ada di kuburan sudah di pindahkan sebelum terendam,” ujarnya yang dulu hobi memancing di Cikoncang. Selasa (26/10/2020)
Pria yang akrab disapa Ochi inipun menuturkan, Bendungan Cikoncang yang terletak di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak. Dalam hal ini untuk membendung sungai yang hulunya dari perkebunan desa Karang pamidangan, Kecamatan Wanasalam, dan bendungan tersebut di bangun pada tahun 1980an dan dibuka untuk wisata pada tahun 2019.
Menurutnya, bahwa Danau Cikoncang merupakan bendungan daerah rendaman air di dua Kabupaten antara Lebak dan Pandeglang yaitu Kecamatan Cikeusik dan wanasalam, yang kegunaannya untuk mengairi sawah pada tahun 1980-an. Belum genap setahun warga desa Katapang membuka dan memanfaatkan Bendungan Cikoncang tersebut.
“Dalam hal ini untuk di jadikan tempat wisata air, di bulan Desember 2019 dengan festival yang menjungjung tinggi kearifan lokal dan memperhatikan nilai-nilai religius,” imbuhnya yang juga pemilik kedai Shavana di Cikoncang.
Terpisah, asal-muasal Bendungan Cikoncang menurut Mas’ud, warga sekitar yang mengatakan dirinya tahu persis sejarah dan asal-muasal dibangunnya bendungan Cikoncang, yang terdiri dari 4 sungai.
“Bendungan Cikoncang itu tadinya merupakan empat sungai, yaitu Sungai Cihaer dan Sungai Sanghyang yang merupakan masuk wilayah Kabupaten Lebak dan Sungai Cilimus serta Sungai Curugciung yang merupakan masuk wilayah Kabupaten Pandeglang,” ujar Mas’ud saat ditemui Reporter Bharata News, (26/10/20).
Dirinya juga menjelaskan, bendungan Cikoncang itu dibangun sekitar tahun 80-an, pada saat daerah tersebut masih Kecamatan Malingping, masuk wilayah Provinsi Jawa Barat.
“Kalau tidak salah bendungan Cikoncang ini dibangun pada tahun 1985, oleh Pengairan Teluk Lada, pada saat itu Kecamatan Wanasalam masih masuk Kecamatan Malingping dan Provinsi Banten pun masih Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya. (Cex)

Memberikan Komentar anda