Beranda Berita Utama Inilah Sosok Kalapas Klas III Rangkasbitung Yang Siap Membangun WBK dan WBBM

Inilah Sosok Kalapas Klas III Rangkasbitung Yang Siap Membangun WBK dan WBBM

0

BHARATANEWS.ID|LEBAK _ Mengubah mindset dari tempat hukuman para narapidana menjadi sebuah lembaga pembinaan merupakan motto dari Lapas Kelas III Rangkasbitung. Di bawah kepemimpinan bapak Budi Ruswanto Amd.IP., SH, lapas yang menampung 78 narapidana dan 137 tahanan ini merupakan satu-satunya lapas yang berada di kawasan Kabupaten Lebak, Banten.

Ketika ditemui wartawan Online Bharatanews.id di ruang kerjanya, Budi menjelaskan bahwa lapas yang ia pimpin akan mengubah mindset yang selama ini dipandang oleh masyarakat pada umumnya yang merupakan tempat menjalani hukuman bagi pelaku yang melakukan tindakan melawan hukum. Ia dan jajaran saat ini sedang membangun zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi bersih melayani (WBBM). Kegiatan yang dibangun merupakan salah satu target dari 15 poin Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020 dan tentunya kami membutuhkan dukungan dari masyarakat dan stake holder untuk mewujudkannya.

“Lembaga Permasyarakatan bukan hanya tempat menjalani hukuman saja melainkan juga bisa membina warganya menjadi produktif dan berkarakter sehingga ketika napi selesai menjalani hukumannya, maka dapat menjalin kehidupan di tengah masyarakat nantinya dengan harapan mampu menjadi masyarakat yang mempunyai produktifitas tinggi dan bisa dihandalkan ditengah-tengah masyarakat,” Kata Budi kepada wartawan Bharatanews. Sabtu (14/03/2020).

Ditambahkan oleh Budi, dalam rangka mendukung ketahanan pangan Lapas telah membuka kurang lebih 1,5 Ha lahan produktif yang dimiliki sebagai Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), dan saat ini gunakan untuk budidaya jagung bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak.

“Selain itu juga pihaknya menggali potensi kerajinan dan keahlian narapidana yang menghasilkan manfaat besar, diantaranya kerajinan dari lidi yang bisa dibuat menjadi piring, keterampilan menjahit, pemanfaatan bahan bekas menjadi peci atau blankon, merajut, serta keterampilan pangkas rambut merupakan program yang terus kita galakan,”ucapnya

Ditengah sibuknya, Budi sebagai Kalapas tak segan-segan memeriksa makanan pagi, siang, dan sore para narapidana.

“Ini sudah menjadi bagian tugas rutin bagi saya, karena selama ini yang dipandang hanya mindset buruk dari masyarakat terhadap menu makanan pokok para napi, demi untuk menjaga kesehatan mereka apa yang mereka makan harus kita pastikan layak dan higienis serta memenuhi angka kecukupan gizi” tutupnya dengan gaya yang sangat sederhana. (sandi)

Memberikan Komentar anda