Beranda Berita Utama Densus 88 Kembali Amankan Terduga Teroris Dari Jaringan Mujahidin Indonesia Timur Di...

Densus 88 Kembali Amankan Terduga Teroris Dari Jaringan Mujahidin Indonesia Timur Di Sulawesi Tengah

0

BHARATANEWS.ID|JAKARTA _ Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Pelaku berinisial MR diduga sebagai pimpinan MIT penerus Santoso.

“Keterlibatan mengunggah dan mencoba membuat bom rakitan dan sudah bergabung melanjutkan perjuangan dengan Santoso sebagai pimpinan dari MIT,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (2/10/2019).

MR ditangkap di Jl. Trans Sulawesi Bahonsuai RT/RW. 04/01, Bahonsuai, Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. MR diduga juga telah merencanakan serangan amaliyah.

“Merencanakan fa’i dengan cara mencuri kendaraan bermotor di kawasan parkiran PT IMIP, melakukan kegiatan pemantauan hadap sasaran yang ingin dilakukan Amaliah,” ucapnya.

Selain MR, 4 terduga teroris lainnya juga turut diamankan. Mereka adalah AA alias Adhy yang ditangkap di Jl. Trans Sulawesi Kel. Bahonsuai, Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Kemudian AA alias Anto ditangkap di Jl. Trans Sulawesi, Jl. Towua N0.43 RT/RW. 1/3, Tatura Selatan, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Lalu, W ditangkap di Jl. Trans Sulawesi, Jl. Towua N0.43 RT/RW. 1/3, Tatura Selatan, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah dan I alias ACO ditangkap di Jl. Trans Sulawesi, Jl. Towua N0.43 RT/RW. 1/3, Tatura Selatan, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

“Untuk Anto dan Adhy keterlibatan membuat dan merakit bom. Untuk W, I masih didalami oleh penyidik,” tuturnya.

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya Bom rakitan, 1 buah anak panah, 1 buah Parang, Sangkur, Ketapel, Paku yang sudah di potong, Bahan-bahan bom (larutan ARM strong, Belerang, Landasan korek api, rangkaian elektronik, pupuk urea, aki mobil, senter, charger, peralatan merakit bom) dan Bendera ISIS.

“Saat ini kelima tersangka masih dalam proses penyelidikan Densus 88 dan masih dikembangkan keterkaitan dengan bagaimana jejaring komunikasi kelompok Indonesia timur di Santoso maupun Ali Kalora yang masih dilakukan pengejaran oleh aparat gabungan TNI dan Polri di gunung biru wilayah Poso,” sambung Brigjen Dedi. (**/ft)

Memberikan Komentar anda