BHARATANEWS.ID|BULELENG – Acara Pelepasan dan pengangkatan sumpah jabatan anggota DPRD II Buleleng perioda 2019/2024 yang dilaksanakan pada Kamis (15/8) digedung jalan Veteran Singaraja. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat Buleleng, baik Polri-TNI, OPD Buleleng, Kepala Desa se Buleleng serta masyarakat.
Menariknya ditengah pelantikan wakil rakyat tersebut,seluruh kepala desa di Buleleng nampaknya ditempatkan di luar gedung (halaman depan). Sebagai pejabat lingkup paling rendah sepertinya di anak tirikan oleh panitia pelaksana pelantikan.
Dari ketidak puasan Para Kades merasa tidak puas dikarenakan, mereka ditempatkan berada di halaman luar yang bertenda dan diberikan TV monitor jalannya pelantikan dengan undangan lainnya.
Para kades tersebut mengeluh, pasalnya mereka tidak diijinkan masuk kedalam gedung DPRD tersebut oleh panitia pelaksana. Akhirnya beberapa kepala desa tersebut pulang ke kantor desanya masing-masing.
Kades Gobleg, Banjar Komang Sumarajaya saat di konfirmasi oleh Reporter Bharata News menuturkan, ” Semoga kedepannya tidak terulang lagi apalagi moment tersebut hanya 5 tahun sekali. Jadi beliau itu wakil dari rakyat, sepatutnya selalu berdampingan dengan kita untuk ke depannnya dan bisa bersinergi membangun Desa untuk lingkup paling di bawah. Dan dimana kita ketahui bersama, sudah barang tentu pada saat proses pemilihan beliau sebagai para wakil rakyat, selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan kita untuk menuju kursi DPRD. intinya kita tidak ada ke salah pahaman jika dari panitia sudah ada koordinasi sebelumnya,” pungkasnya.
Sementara Kabag Humas DPRD Buleleng Ketut Supartawan dikonfirmasi atas permasalahan tersebut mengatakan,” Memang awal ada mis komunikasi, masalah tempat, tapi setelah kita jelaskan. Para perbekel mengerti dan bisa mengikuti prosesi sampai selesai,” Katanya.
Sisi lain anggota Dewan terpilih Kabupaten Buleleng dari Partai PDIP Gede Supriatna menuturkan, ” Ya minta maaf kalau kurang nyaman, karena kondisi ruangan tidak cukup. Tapi yang jelas dulu, juga di halaman depan, saat pelantikan bupati juga di halaman depan kantor DPRD. Saat pelantikan bupati juga di halaman depan. Ya kan tempat pelantikan di ruang sidang DPRD, anggota juga dibatasi cuma dua orang undangannya,” pungkasnya.
Sementara Komentator dari ketua Pembina dari LSM Forum Peduli Masyarakat Kecil (FMPK) Gede Suardana menjelaskan, ” Menyikapi masalah Undangan bagi Kepala Desa se – Kabupaten Buleleng, Saya sebagai bagian masyarakat Buleleng sangat prihatin dan menyayangkan hal ini terjadi, yang jelas-jelas tidak menempatkan undangan pada tempatnya. Lebih-lebih Kepala Desa se Kabupaten Buleleng pasti Punya andil yang besar membawa wakil Rakyat masuk ke gedung Dewan untuk dilantik,” katanya.
Gede Suardana ketua dewan pembina LSM FMPK, sembari berharap masalah ini cepat diselesaikan oleh pihak terkait terutama Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan agar tidak berlanjut demi Menjaga Buleleng tetap kondusif. (gede. S)
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
- Lagi