Beranda Berita Utama KPU Majalengka Dituntut Transparan Dalam Pengelolaan Anggaran Pemilu

KPU Majalengka Dituntut Transparan Dalam Pengelolaan Anggaran Pemilu

0

BHARATANEWS.ID|MAJALENGKA – Sejumlah anggota Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kabupaten Majalengka mendatangi kantor KPU Majalengka, Jumat (5/4/2019) sekira pukul 13.00 WIB.

Mereka menggelar aksi protes kepada Sekretariat KPU setempat, terkait honor dan anggaran dana Bimbingan Teknis (Bimtek) yang belum juga dibayarkan.

Dalam orasinya, mereka juga mengaku kecewa dengan kesekretariatan KPU Majalengka yang tidak transparan dengan anggaran tahapan Pemilu tahun 2019 ini.

Mereka bahkan mengancam akan mundur dari keanggotaannya, apabila tuntutan mereka tidak segera direalisasikan.

Dari pantauan media, terlihat ratusan anggota PPK dan PPS dari 26 Kecamatan se Kabupaten Majalengka berkumpul di halaman KPU Majalengka.

Nampak dari perwakilan mereka satu per satu berorasi dan menyampaikan tuntunanya kepada sekretariat KPU tersebut agar mereka transparan terhadap seluruh anggaran tahapan Pemilu.

Ketua Forum PPK Kabupaten Majalengka Sugeng Raharjo menyebutkan, Aksi yang dilakukan ini untuk meminta penjelasan serta transparansi anggaran yang selama ini dikelola Sekretariat KPU Majalengka.

” Honor yang selama dua bulan belum dibayarkan dan anggaran dana Bimtek anggota PPK dan PPS juga belum dibayarkan, bahkan anggaran untuk pelantikan anggota KPPS yang pelaksanaan pelantikannya sudah dilakukan belum juga dicairkan,” ungkapnya.

Diakuinya, selama ini terpaksa para anggota PPK dan PPS menggunakan dana talangan untuk menjalankan kegiatan tahapan Pemilu.

” Sedangkan waktu pemungutan suara sudah dekat, padahal sekalipun PPK maupun PPS belum menggelar simulasi ataupun memberikan Bimtek kepada anggota KPPS dan juga masyarakat pemilih,” paparnya.

Pihaknya menegaskan, apabila sekretariat KPU tidak segera merealisasikan tuntutannya, para anggota PPS dan PPK akan mundur menjadi penyelenggara Pemilu Serentak tahun 2019 ini.

Sayang, aksi mereka tidak ditanggapi oleh pegawai kesekretariatan KPU dan ketua KPU pun tidak ada di kantor.

Setelah mereka puas melakukan orasi, peserta aksi pun membubarkan diri dan mengancam akan terus berupaya menuntut haknya sampai benar-benar terealisasi.ย  (Nano)

Memberikan Komentar anda